Sabtu, 13 November 2010

Kronologis Pecahnya Mesin Pesawat Qantas di Batam

Mesin pesawat Qantas yang pecah di udara (tribunnews.com)
Menteri Perhubungan, ??Fredy Numberi dalam konferensi persnya mengungkapkan kronologis kejadian pecahnya mesin nomor 2 Pesawat Qantas QFA-32, Kamis (4/11/2010).
“Pesawatnya dari Australia, Qantas dengan tipe airbus 380 nomor penerbangannya itu QFA-32 rute penerbangan dari London-Singapura-Sydney,” ujarnya.
Pesawat dengan rute tersebut, menurutnya, selalu melewati wilayah udara Indonesia. “Dan tentu selalu melewati Indonesia, titik cek pointnya di Batam,Bali dan masuk Australia,” terangnya.
Pada saat pesawat take off dari Singapura, imbuhnya, mesin nomor 2 pecah. “Ada problem dan pecah kemudian setelah di udara serpihannya itu memang jatuh disekitar perumahan di Batam,” jelasnya.
Serpihan pesawat Qantas yang jatuh di atas kota Batam (tribunnews.com)
Menurutnya, pecahnya mesin pesawat itulah yang kemudian beredar informasi pesawat meledak dan sebagainya.
Dijelaskannya, bahwa pesawat tersebut seharusnya holding 1,5 jam di udara dan kurang lebih jam 9, satu jam kemudian baru mendarat. Pesawat dengan penumpang 469 orang telah mendarat di Bandara Singapura dengan selamat.
“Sampai saat ini kita tahu pesawatnya sudah mendarat pada 10.46 WIB dengan selamat. Sampai sekarang bersyukurlah kita tidak terjadi kecelakaan yang fatal yang merugikan juga,” paparnya.
Mengenai peristiwa ini sendiri, kata Menhub, pihaknya akan terus memantau perkembangan setiap investigasinya. Bukan hanya itu, Indonesia akan berkenan membantu proses investigasi yang dilakukan Singapura dan Australia.
Gambar beberapa saat sebelum pesawat Qantas mendarat darurat di Singapura yang diupload di twitter
“Kita update terus karena memang kewajiban indonesia sebagai negara yang dilewati itu selalu dalam standar kita adalah membantu, jika diperlukan. Sehingga saya perintahkan kepada Batam, airbus dikontrol di Batam dan dibantu bila diperlukan, supaya kita kordinasi kita ketahui,” terangnya.
Ditegaskannya, prinsipnya Indonesia di dalam investigasi akan membantu. Dan untuk serpihan yang menyebar di wilayah Indonesia dikumpulkan untuk membantu proses investigasi.
Sementara itu, Herry Bakti, Dirjen Peruhubungan Udara mengatakan pihaknya tengah mendata kerusakan-kerusakan yang dialami warga. Dan warga berhak untuk meminta ganti rugi atas kerusakan yang terjadi.
“Kita membantu mendata, biaya dari Qantas. Dan untuk serpihan pecahnya mesin akan dibawa ke Singapura bersama-sana Australia untuk diinvestigasi,” jelasnya


http//bangfiko.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar