Senin, 15 November 2010

Gangguan Teknis
Mesin Pesawat Batavia Air Berasap

Denpasar, 3 Desember 2009 15:04
Pesawat Batavia Air berpenumpang 148 orang dan enam awak mengalami gangguan mesin saat hendak lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Kamis (3/12).

"Ini terjadi ketika pesawat akan melakukan start tinggi dan diduga mesin tidak kuat sehingga didatangkan mesin GPU dan GTC," jelas General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai Heru Legowo dalam jumpa pers di bandara, Kamis.

GPC (Ground Tunner Compressor) dan GPU (Ground Power Unit) merupakan alat kelengkapan dan pendukung sekaligus fasilitas keamanan bagi penerbangan. Kedua alat ini berfungsi untuk menghindupkan mesin pesawat.

Ia menjelaskan, kepanikan seluruh penumpang ketika salah seorang dari mereka yang duduk di kursi belakang berteriak melihat asap yang keluar dari mesin 1 yang belum dinyalakan.

"Hal itu terjadi diduga ada fuel (bahan bakar) sisa dari penerbangan sebelumnya yang belum habis terbuang dan hal ini wajar," kata Heru.

Hal ini dibenarkan pilot pesawat Cholil Aries bahwa asap yang keluar itu adalah hal yang wajar. "Asap akan hilang setelah mesin hidup," kata dia.

Kepanikan penumpang membuat semuanya berebut untuk keluar dengan mendorong pintu darurat bagian belakang lalu melompat keluar. Tiga penumpang mengalami luka patah yaitu Mohammad Aryadi (34) asal Surabaya, Baidowi (24) asal Probolinggo, dan Yanti (23) asal Kupang. Mereka dirujuk ke RSUP Sanglah.

Sementara enam orang yang luka-luka dibawa ke RS Graha Asih di Kuta, Kabupaten Badung.

Kepala Distrik Batavia Nur Wahyudi menjelaskan bahwa awak pesawat sudah berusaha untuk menenangkan penumpang di bagian depan yang berusaha untuk mendorong pintu.

"Pramugari di bagian depan berusaha untuk menahan penumpang yang akan mendorong pintu bagian depan, namun dijelaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja," kata dia.

Penumpang bagian belakang berhasil mendorong pintu darurat karena menyingkirkan pramugari yang saat itu berusaha menghalangi supaya penumpang tidak nekat untuk keluar.

Salah seorang korban yang dirawat di RSUP Sanglah, Mohammad mengatakan, seharusnya pesawat tiba di Kupang Rabu (2/12) malam, namun karena ada kecelakaan pesawat Merpati hingga sayap kiri patah, maka bandara ditutup.

Batavia dialihkan mendarat di bandara Ngurah Rai pukul 22.48 Wita. "Sejak semalam kami tak diberikan makanan," kata dia yang mengalami luka patah kaki kanan


http//www.gatra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar